Perawat, sebuah kata dan panggilan yang terdengar sangat sakral di telinga kita selaku insan kesehatan. sebuah profesi yang besar yang tidak semua orang akan mampu menjalaninya. sebuah profesi yang lahir dari semangat ketulusan penuh keihklasan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, setulus baju putih yang dikenakannya sebagai lambang kemurnian dan semangat yang tangguh dari profesi ini.
Perawat merupakan profesi garda awal dalam menyelesaikan masalah pasien tanpa memandang jenis penyakit, golongan kasta, usia, jenis kelamin, agama dan beberapa klarifikasi strata sosial lainnya. perawat dalah profesi yang sangat berperan dalam sebuah tindakan advanceterhadap masalah dan kesembuhan pasien dengan metode Asuhan Keperawatan secara komprehensif dan menyeluruh, berkesinambungan, serta terkoordinasi dan kolaborasi dengan profesi lainnya dengan tetap menjunjung tinggi tanggungjawab, hukum, etika dan moral secara profesional.
Profesi ini unik dan penuh tantangan, tidak semua orang akan mampu menjadi seorang perawat. Tantangan itu dapat kita lihat mulai dari sistem kerjanya yang tak mengenal lelah sampai pada prosedur keprofesian yang begitu disiplin. Ada sebagian Perawat yang bekerja dengan metode shift yang harus rela meninggalkan keluarga tercinta untuk memberikan “kepuasan” kepada pasien-pasiennya. Ada sebagian yang lain fokus pada pelayanan komunitas yang harus selalu menghadirkan hati yang ikhlas dalam menghadapi berbagai karakter pasien, dibutuhkan kesabaran yang ekstra luar biasa serta kemampuan khusus untuk meredam itu semua. Sedangkan dari prosedur keprofesian, menjadi perawat yang legal juga harus mempunyai beberapa persyaratan yang lumayan banyak demi menjaga kompetensi profesi yang mulia ini.
Melihat beban kerja dari seorang perawat, terlintas dalam benak kita sebuah pertanyaan, berapakah jasa atau gaji yang diterima seorang perawat? Gaji atau jasa yang diterima perawat tidak jauh beda bahkan ada yang lebih kecil dari tetapan UMK masing-masing kota. Miris bukan? suatu profesi yang beresiko terhadap mortalitas, morbiditas dan disability, serta resiko penularan penyakit yang sangat tinggi mendapatkan jasa yang kurang seimbang dengan beban kerja, tapi begitulah kenyataannya, perawat merupakan eksistensi sebuah profesi atau panggilan jiwa untuk tabungan amal kebajikan kita. Teringat pada penuturan Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur) dalam Majalah Perawat edisi 07 bulan Agustus-Oktober 2016, beliau menuturkan bahwa seharusnya Gaji perawat memang lebih tinggi dari tetapan gaji UMK setempat. Gus Ipul juga memerintahkan kepada PPNI untuk segera menyusun Road Map atau Grand Design 10 tahun kedepan dalam menentukan standart gaji perawat.
Terlepas dari itu semua, profesi perawat dari sejak berdirinya sampai sekarang dan mungkin yang akan datang adalah suatu profesi yang tetap akan mengutamakan kepuasan pasien secara profesional dan mampu mempertahankan derajat kesehatan masyarakat secara mandiri. Zona perawat adalah membantu proses penyembuhan orang yang sakit dengan intervensi keperawatan dan membantu mempertahankan kesehatannya bagi mereka yang tidak sakit dengan cara merubah perilaku masyarakat menjadi perilaku masyarakat yang sehat, baik secara knowledge, afektif ataupun psikomotor.
Semua perawat meyakini bahwa profesi ini adalah panggilan jiwa dan tabungan kebajikan. Memberikan pertolongan secara profesional terhadap orang sakit dan kepada orang yang tidak tahu serta tidak mampu sejatinya merupakan perpanjangan dari tangan Tuhan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup manusia sebagai eksistensi dari fungsi khalifah di muka bumi ini. Siapapun yang berprofesi sebagaii perawat, wajib bersyukur dan bersungguh-sungguh menjalankan profesi ini, niatkan Lillah semuanya akan terasa ringan, bayangkan bahwa mungkin suatu saat ada tangan-tangan pasien yang menolong kita untuk menikmati syurga-Nya disebabkan karena keikhlasan dalam diri perawat saat menolong pasien dan menjadi amal jariyah.
Jayalah perawat Indonesia, jangan pernah pesimis, jangan pernah merasa rendah diri atau minder dengan profesi lain. Profesimu adalah panggilan jiwa dan tabungan kebajikanmu, yakinlah bahwa selama kita melakukannya dengan ikhlas maka Tuhan akan punya cara tersendiri untu membahagiakan kita semua.
0 Response to "Perawat, Antara Sebuah Profesi dengan Panggilan Jiwa "
Posting Komentar