Susahnya Merawat Penderita Kanker



Kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang bisa menimpa siapapun, entah laki-laki ataupun perempuan, entah yang sudah berumur atau masih belia, kanker menyerang siapapun tanpa pandang bulu. Dan sampai saat ini, penyebab utama dari kanker ini belum juga ditemukan secara pasti, hanya faktor penyebab penunjang saja yang bisa mempengaruhi terjadinya kanker, seperti mutasi genetik, infeksi kronis, akibat radiasi dan beberapa karsinogenik lainnya. Dari penyebab yang belum jelas inilah, kasus-kasus kanker mendapat proses terapi yang luar biasa beratnya, yaitu kemoterapi dan sinar radiasi.

Kedua terapi kanker ini tidak ringan dan sulit diselesaikan oleh penederita kanker, banyak dari penderita yang mengalami putus pengobatan (terapi) atau tidak melanjutkan terapi kemo dan sinar ini karena efeknya yang benar-benar sistemik dan luar biasa. Beberapa efek kemoterapi adalah rambut akan rontok dengan sendirinya, indera perasa pada lidah akan hilang (semua makanan akan terasa hambar), otot dan tulang seperti lunglai serta rasa mual yang begitu hebat, setidaknya seperti itulah yang disampaikan ibu Aida, salah satu penderita Kanker Serviks di wilayah Puskesmas Krembangan Selatan yang mendapatkan terapi kemo dan radiasi sinar.

Kemoterapi dan radiasi sinar tidak memberikan jaminan sembuh total 100 persen untuk penderita kanker kronis yang sudah mengalami penyebaran sel kanker ke seluruh bagian tubuh (metastase), mungkin bisa iya atau tidak, tergantung metastase dan tingkatan kankernya. Akan tetapi, kanker yang tidak dilakukan kemoterapi dan radiasi sinar dapat dipastikan akan mengalami degenerasi dan metastase ke seluruh bagian tubuh, begitu menurut prof. Heru dalam sebuah seminar tentang masalah kanker.


Dari fakta ini, pasien dan keluarga akan dihadapkan pada kondisi yang serba sulit. Dilakukan kemoterapi tidak menjamin sembuh total, sementara tidak di kemoterapi akan semakin parah, disisi lain, terapi kemo bukan hal ringan untuk penderita kanker. Alternatif pilihan bijaknya adalah tetap melakukan kemoterapi dengan memaksimalkan semua bentuk dukungan dari keluarga dan orang yang dicintai. Disamping itu, kasus kanker termasuk dalam ranah palliative, yang artinya tidak bisa diselesaikan oleh satu profesi ilmu, harus ada kerjasama yang kompleks dari beberapa profesi ilmu dalam menyelesaikan kasus kanker.

Keluarga sebagai orang yang paling dekat dengan penderita, mempunyai peran yang sangat vital dalam mendukung proses pelaksanaan kemoterapi dan radiasi sinar pada penderita kanker.  Ada beberapa hal yang harus keluarga hadapi dalam mendukung proses terlaksananya terapi kemo dan radiasi sinar,berikut diantaranya:

Masalah Fisik

Kita sebagai keluarga tentunya tidak akan rela dan tidak akan tega melihat salah satu dari keluarga kita mengalami masalah yang begitu berat dari efek kemoterapi. Secara fisik kita akan mengusahakan segalanya untuk meringankan beban yang diderita anggota keluarga yang menjalani terapi kemo dan radiasi. Kita akan capek dan kelelahan, kita akan sulit tidur dan kurang istirahat, kita akan membuang waktu bermain dan bersenang-senang kita demi membantu meringankan beban dari penderita. Sebisa mungkin, apapun bentuknya keluarga akan menuruti kemauan dari penderita asal penderita tetap bisa kuat dalam menjalani terapi.

Solusi yang bisa kami tawarkan, tetap koordinasikan dengan keluarga yang lain. Jangan lakukan seorang diri, bagi tugas dan lakukan dengan sebaik mungkin.

Masalah Psikis

Cemas sampai depresi adalah dua masalah yang sering menimpa keluarga dalam menghadapi masalah dari penderita kanker yang sedang menjali kemoterapi dan sinar radiasi. Sangat sulit kita menerima dari apa yang dikeluhkan pasien yang begitu dahsyat. Kemoterapi dan radiasi sinar adalah terapi sistemik yang melibatkan seluruh tubuh, sehingga efeknya pun sistemik. Ingin rasanya kita menolong, berbagi merasakan sakitnya biar tidak ditanggung sendiri tapi itu tidak bisa kita lakukan. Simpati yang begitu dalam yang tidak bisa kita realisasikan akan menimbulkan perasaan cemas hingga depresi (stress).

Solusinya, manfaatkan coping management stres dengan baik, jangan terpancing untuk berpikir yang aneh-aneh sampai stres. Berpikir, cemas, empati boleh saja asal dalam batas normal dan itu manusiawi. Akan tetapi, masalah akan bisa kita selesaikan dengan baik apabila diselesaikan bukan hanya dipikirkan. Lakukan dengan senyum jangan sampai terlihat seperti terbebani, karena jika tidak akan membuat psikis penderita akan semakin merasa merepotkan orang lain.

Masalah Finansial

Biaya Kemoterapi dan radiasi sinar bukan hal yang murah, sekali kemo bisa mencapai 20-70 juta, tergantung obat kemo yang diberikan dokter onkologi dan tipe kankernya. Pasien yang berstatus pasien umum, akan sangat terasa dalam proses administrasi dari terapi ini. Kemoterapi dan sinar biasanya bukan Cuma sekali, yang kami tahu dari cerita bu Aida bahwa beliau di kemo 6 kali dan sinar 25 kali, anda bisa kalkulasi sendiri berapa biaya yang akan dikeluarrkan keluarga. sehingga tidak salah kalau kita sering mendengar bahwa penderita kanker yang dikemoterapi dan disinar menghabiskan mobil mewah dan rumah mewahnya sebagai barter terapi.

Solusi efektifnya, manfaatkan asuransi dan kebijakan pemerintaha atau swasta. Dengan asuransi dan kebijakan pemerintah, semua biaya akan di handle, sehingga pasien dan keluarga bisa focus pada terapi dan pengobatan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Susahnya Merawat Penderita Kanker"

Posting Komentar