Sehatkah Kita???





Judul artikel kali ini sangat singkat tapi berbobot. Sehatkah kita? sebuah pertanyaan dasar yang mungkin kita akan mengatakan bahwa kita sehat. Tapi tunggu dulu, karena ternyata setelah kita kaji dan korelasikan dengan teorinya, belum tentu kita sehat.

Sehat merupakan kondisi dimana tubuh seseorang terbebas dari penyakit dan hal-hal yang mengganggu diri, baik secara fisik, psikis, sosial budaya maupun spiritual. Definisi sehat ini merupakan penjabaran sehat secara global yang telah disepakati oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ada beberapa unsur penting yang harus digaris bawahi bahwa sehat tidak hanya terfokus pada fisik, tapi ada unsur lain yang harus kita perhatikan, yaitu psikis, sosial budaya dan spiritual. Mari kita kaji bersama tentang beberapa unsur sehat tersebut.


Unsur Fisik

Sehat secara fisik adalah sehat yang terbebas dari penyakit dan rasa sakit (nyeri), dari skala yang paling kecil ataupun yang skala paling besar, dari penyakit yang akut apalagi yang kronis. Kondisi seperti ini mungkin secara awam merupakan yang paling mudah untuk disimpulkan, apakah seseorang mengalami sehat atau sakit secara fisik. Mungkin dengan melihat tanda dan gejala, seseorang bisa menyimpulkan orang lain sedang sakit atau baik-baik saja (sehat). Sebagai contoh, saat suhu tubuh anda panas melebihi 37,5 derajat celcius, anda akan mengatakan bahwa diri anda sedang dalam keadaan sakit dan perlu pengobatan. Contoh lain, anda akan mengatakan bahwa diri anda sakit saat tangan anda terkilir dan terasa nyeri. Unsur fisik menjelaskan  tentang tanda dan gejala yang nampak pada diri seseorang. unsur fisik merupakan unsur dasar yang ada di dalam tubuh seseorang untuk bisa disimpulkan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau sakit.

Unsur Psikis

Unsur ini lebih dalam lagi dari unsur fisik, psikis adalah kondisi kejiwaan seseorang. Perlu ilmu tertentu dan spesifik untuk menetukan sesorang dikatakan sakit secara psikis atau kejiwaan. Banyak hal yang ada dalam masalah kesehatan jiwa, tapi sebagai contoh kita ambil masalah kecemasan. Cemas merupakan gejala gangguan jiwa, cemas merupakan suatu kondisi paranoid awal yang bisa sangat berpengaruh terhadap psikis sesorang, cemas adalah khwatir terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Pernahkah anda merasa cemas? Jawabannya adalah pasti, karena sifat dasar manusia adalah khawatir dengan masa yang akan datang. Saat anda cemas berlebihan, sehatkah anda saat itu? Jawabannya adalah tentu tidak, karena sehat adalah terbebas dari hal yang mengganggu diri. Cemas yang berlebihan bisa menggangu diri anda bukan? Cemas sesaat itu normal, tapi kalau dibiarkan akan berbahaya dan menjadi paranoid. Tergantung pada koping mekanisme seseorang dalam mengatasi cemas ini, bisa dialihkan atau malah berlanjut pada paranoid.

Unsur Sosial Budaya

Pada unsur ini biasanya berkenaan dengan proses adaptasi seseorang terhadap lingkungan dan budaya. Ketika seseorang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang ada disekitarnya maka saat itulah anda bisa mempertanyakan diri anda apakah anda sehat atau sakit secara sosial. Ketika anda tidak mampu menghormati dan merasa budaya anda adalah paling benar dan paling baik maka anda perlu untuk mengkaji diri anda apakah saat itu anda sedang sehat atau sakit dalam unsur sosial budaya. Unsur sosial budaya adalah kemampuan proses adaptasi dan kemampuan menekan egoisme untuk kepentingan dan kenyamanan bermasyarakat.

Unsur Spiritual 

Spiritual adalah konsep dan tata cara dalam melakukan suatu perintah agama, biasanya berkenaan dengan keyakinan. Seseorang yang mengaku beragama tertentu tapi tidak mau melaksanakan ajaran agamanya, maka saat itulah seseorang itu bisa dikatakan sakit dalam unsur spiritual. Ajaran agama adalah moral dan kebaikan untuk pemeluknya. Keyakinan dalam menjalankan agama adalah ketenangan dan kenyaman batin secara spiritual. Agama melarang mencuri, mengambil hak orang lain, saling menghormati dan menyayangi antar sesama. Semua ajaran agama adalah untuk membantu kelangsungan hidup dan bermasyarakat. 

Tentang seseorang yang menganut atheism (tidak punya agama dan tidak meyakini tuhan), kami sebagai penulis tidak bisa memberikan komentar, itu adalah hak mereka. Tapi yang jelas, dalam diri seseorang ada unsur spiritual sebagai penyokong dari definisi sehat secara sempurna.

Nah, dari beberap unsur yang sudah kita bahas bersama tadi, kita ulang lagi pertanyaan awalnya, sehatkah kita? jawabannya kembali pada diri kita masing-masing. Tapi yang jelas, dalam definisi sehat kita harus memperhatikan beberap unsur, tidak hanya fisik.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sehatkah Kita???"

Posting Komentar