Seperti kita ketahui bersama bahwa MEA telah diberlakukan sejak akhir desember 2015 kemarin. Tapi, sampai saat ini banyak akademisi yang belum memahami tentang MEA dan efeknya terhadap profesi secara langsung ataupun tidak langsung.
MEA merupakan sistem perdagangan global yang beranggotakan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. MEA kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, suatu sistem kerjasama antar negara-negara dalam segala aspek termasuk ekonomi, keamanan dan pertahanan, sosial dan budaya dan lain sebagainya. Ada empat karakteristik penting dalam kerjasama MEA, diantaranya adalah ASEAN Single Market, Kesetaraan Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi yang Kompetitif serta Integritas Ekonomi Global.
Perawat sebagai profesi yang ada di dalam sarana kesehatan sebagai penyedia jasa termasuk pada kategori ASEAN Single Market, yang mana fokus pada bagian ini adalah kerjasama global dalam free flow of skilled labouryang memberikan peluang kerja bagi tenaga akademisi professional seperti Perawat, Guru, Dokter dan profesi lainnya untuk bekerja di negara-negara ASEAN sesuai standart profesi masing-masing.
Perawat sebagai profesi yang ada di dalam sarana kesehatan sebagai penyedia jasa termasuk pada kategori ASEAN Single Market, yang mana fokus pada bagian ini adalah kerjasama global dalam free flow of skilled labouryang memberikan peluang kerja bagi tenaga akademisi professional seperti Perawat, Guru, Dokter dan profesi lainnya untuk bekerja di negara-negara ASEAN sesuai standart profesi masing-masing.
Dari sedikit informasi tentang MEA ini, perawat sebagai profesi yang professional harus bena-benar siap agar mampu berkompetisi dalam menghadapi tenaga lain yang datang ke Indonesia atau sebagai tenaga professional yang mau bekerja ke luar negeri. Kita harus benar-benar siap dari segi pengetahuan, skill dan keterampilan serta kematangan standart profesi.
Ada beberapa masalah yang harus segera dipecahkan dan dicarikan solusi efektif dalam menghadapi persaingan MEA, terutama dalam persaingan single market, berikut diantaranya:
Sosialisasi MEA
Sebenarnya banyak informasi tentang masalah MEA, baik dalam internet, buku ataupun beberapa seminar, hanya saja banyak perawat yang kurang peduli tentang perkembangan dan informasi tentang MEA. Efeknya adalah perawat akan kurang persiapan dalam mengahadapi MEA dan bisa-bisa nanti akan tergeser dalam dunia kerja karena kalah bersaing dengan perawat luar negeri. Saat ini mungkin masih belum merasakan efek secara langsung, tapi masa yang akan datang akan berbahaya jika perawat tidak mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA.
Kita lihat di Filipina, wacana MEA sudah masuk dalam kurikulum pembelajaran dalam Sekolah Dasar (SD), sehingga mereka benar-benar siap dalam menghadapi dan bersaing dalam globalisasi MEA. Amerika sebagai negara yang begitu maju dalam dunia kesehatan dan keperawatan, dalam merekruit tenaga keperawatan mereka lebih memilih tenaga perawat dari Filipina, karena perawat Filipina memliki kesiapan dalam segala hal dalam dunia keperawatan.
Standart Profesi
Perawat sebagai profesi yang profesional selalu seperti profesi yang mengambang. Standarisasi dan aturan keperawatan Indonesia belum jelas dan belum masuk dalam undang-undang yang mengatur keperawatan dan kesehatan, dukungan pemerintah masih minim dalam profesi ini sehingga untuk bersaing pun masih seperti ragu.
Perawat harus tetap semangat memperjuangkan hak dan profesinya demi disahkannya aturan dan undang-undang yang mengatur keperawatan, rapatkan barisan, saling support dan mari kita tunjukkan bahwa perawat layak sebagai profesi yang profesional.
Masalah Bahasa
Masalah bahasa merupakan masalah klasik yang ada saat terjadi persaingan global antar negara, begitu juga dengan yang menimpa perawat. Tidak semua perawat menguasai bahasa internasional (bahasa inggris), padahal dalam dunia keperawatan bahasa dan istilah yang menggunakan bahas inggris tidak asing bagi perawat. Untuk bersaing dalam MEA, perawat wajib menguasai bahasa asing khususnya bahasa inggris. Bahasa inggris merupakan alat komunikasi yang sangat signifikan dalam mengahadapi perawat luar negeri ataupun pasien-pasien yang berasal dari luar negeri. Kemampuan menggunakan bahasa inggris merupakan nilai lebih perawat dalam bersaing di dunia globalisai MEA.
Potensi perawat Indonesia jauh lebih baik dan mampu bersaing dengan perawat-perawat negara lain, hanya saja potensi ini belum diasah dengan baik dan belum ada dukungan yang memadai, siapkan knowledge, skill dan tetap harus kompak, semoga suatu saat perawat menjadi lebih baik.
0 Response to "Perawat dan MEA"
Posting Komentar