Indikasi Pencabutan Kuku



Seperti kita ketahui bersama bahwa kuku pada jari tangan dan kaki merupakan salah satu bagian terindah dari manusia. Kuku merupakan bagian integument yang dimiliki manusia sebagai salah satu bagian luar dari tubuh manusia yang nampak indah saat dirawat dengan baik. Bahkan seperti kita ketahui, ada sebagian orang dari kalangan artis yang sampai mengasuransikan kuku-kukunya demi menjaga agar tetap indah dan tentunya memuaskan.

Seperti halnya bagian tubuh yang lain, kuku juga merupakan bagian yang tak lepas dari dampak kecelakaan dan penyakit. Sehingga yang awalnya baik-baik saja, memungkinkan atau bahkan mengharuskan untuk dilepas secara sebagian  atau secara keseluruhan (partial and total). Tindakan atau intervensi pada kuku ini kita kenal dengan sebutan ingrowning nail, bisa bersifat insisi ataupun ekstraksi.

Perbedaan mendasar dari insisi dan ekstraksi adalah, kalau insisi hanya mengeluarkan isi dari kandungan yang ada didalam bagian tubuh akibat proses peradangan, seperti nana dan cairan purulen lainnya, sementara ekstraksi adalah proses pencabutan, baik secara total atau sebagian dengan membersihkan keseluruhan masalah yang diakibatkannya. Keseluruhan proses ini harus dilakukan oleh tenaga profesional (dokter dan perawat), kita sebagai masyarakat awam cukup hanya mengetahui saja dan membantu melakukan proses rujukan yang tepat ke sarana kesehatan.

Ada beberapa indikasi dasar yang harus kita ketahui dalam proses pencabutan kuku (ingrowning nail), berikut diantaranya:


Kasus Trauma

Trauma yang dimaksudkan adalah trauma fisik yang menimpa kuku, bukan trauma psikis atau batin. Kita semua harus memahami bahwa trauma dalam dunia kesehatan tidak hanya terjadi pada psikis melainkan juga pada fisik. Trauma secara awam lebih tepatnya kita sebut sebagai kecelakaan, benturan, hantaman, kejatuhan benda berat dan lain sebagainya.

Pada kasus trauma pada kuku, biasanya berupa trauma kuku terbuka dan trauma kuku tertutup. Pada saat trauma kuku terbuka, maka tindakan pencabutan menjadi keharusan guna menolong penderita. Akan tetapi untuk kasus trauma kuku yang tertutup, sering kita menjumpai kuku menjadi bengkak dan hitam karena ada perdarahan didalam kuku yang tidak bisa keluar. Dokter dan perawat sering menyarankan pada kasus ini untuk melakukan pencabutan kuku pada pasien dengan harapan bisa segera sembuh, mengurangi rasa sakit dan mendapatkan kuku baru yang lebih baik dan lebih bagus.

Apabila ada kasus trauma tertutup pada kuku dan pasien menolak untuk dilakukan pencabutan, maka resikonya adalah nyeri yang lebih lama, resiko infeksi  lebih tinggi dan tentunya akan mempunyai bentuk kuku yang jelek, penderita bisa menentukan pilihannya sendiri sesuai haknya sebagai pasien setelah mendapatkan penjelasan dari dokter dan perawat.

Kasus Infeksi

Pada keadaan tertentu, kita sering iseng memotong kuku dengan cara menggigit kuku kita yang panjang, atau dengan cara memotongnya dengan menggunakan kuku tangan yang lain, ada kemungkinan saat kita melakukannya kuku menjadi infeksi dan harus dilakukan pencabutan.

Pada kasus ini biasanya kuku terasa sangat nyeri, bengkak dan bernana. Metode yang ditawarkan biasanya adalah dengan insisi yaitu mengeluarkan cairan yang diakibatkan oleh infeksi tadi atau pencabutan kuku secara sebagian pada daerah yang infeksi atau bahkan bisa secara total dengan harapan mendapat kuku baru, tergantung penderita memilih tindakan yang mana, semuanya benar dengan pertimbangan dan rasionalisasi masing-masing tindakan.

Gejala Penyakit Lain

Sering kita jumpai di dalam masyarakat, ada orang yang kukunya baik-baik saja tapi harus dicabut karena kasus penyakit lain. Sebagai contoh pada penderita penyakit gula (diabetes mellitus). Penderita penyakit gula yang mempunyai luka kronis pada kaki atau tangan (luka gangren), sering kita lakukan pencabutan kuku karena kukunya sudah mati dan akan memperparah terjadinya luka dan proses infeksi.

Setelah dilakukan proses pencabutan, maka luka atau bekas pencabutan pada kuku tidak boleh kotor dan terkena air sampai waktu yang ditentukan oleh dokter dan perawat, minum obat sesuai anjuran dan kontrol secara rutin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Indikasi Pencabutan Kuku"

Posting Komentar