Penelitian terbaru tentang kebiasaan menonton TV yang lama (lebih dari5 jam) ternyata bisa beresiko pada kematian. Berikut kajian ilmiyah dari hasil penelitian tersebut.
Suatu studi yang berkelanjutan yang disebut Collaborative Cohort Study of Japan, memberikan hasil laporan dari survei yang mereka lakukan. Dari 86.000 orang dewasa yang diteliti dengan rentang waktu menonton TV kurang dari 2,5 jam, antara 2,5 jam sampai 5 jam dan diatas 5 jam, ditemukan bahwa 70 persen dari obyek yang diteliti tersebut mengalami emboli paru dan 59 orang dari mereka meninggal dunia.
Dr. Toro Shirakawa selaku ketua penelitian tersebut mengatakan bahwa kebiasaan buruk dari menonton TV ini adalah bahwa kebanyakan dari mereka menonton TV dengan melakukan kebiasaan buruk yang lain seperti merokok serta fokus pada satu posisi dengan minim pada perubahan posisi yang lain.
Kadang-kadang kita tidak menyadari berapa lama waktu yang kita habiskan saat menonton TV, apalagi kalau sudah asyik dan sesuai yang kita mau, bisa-bisa lebih dari 5 jam kita berada di depan TV. Bahkan lebih parahnya lagi, kadang-kadang kita melakukan aktivitas yang lain di depan TV, seperti makan sambil menonton TV, menyetrika baju dan lain sebagainya, ini akan lebih buruk karena bukan hanya emboli yang akan kita derita, tapi berbagai penyakit lain yang ditimbulkan oleh perubahan perilaku, seperti obesitas, penyakit tekanan darah tinggi hingga stroke.
Menurut penelitian ini, kasus emboli paru yang mematikan pada orang yang sering menonton TV lebih dari 5 jam dalam sehari dikarenakan terjadi penggumpalan darah yang terbentuk di kaki dan panggul yang akhirnya mengalir ke jantung dan paru, disanalah emboli jtersebut terperangkap dalam pembuluh darah yang lebih kecil sampai akhirnya menyebabkan gagal jantung dan menurunnya fungsi paru yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Menonton TV yang lama ternyata juga bisa berpengaruh pada melambatnya aliran darah dan memungkinkan untuk menggumpal.
Di Negara-negara Asia, khususnya Jepang. Peningkatan kasus seperti ini lebih rendah daripada yang terjadi pada Negara-negara Eropa. Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kasus ini akan meningkat disebabkan karena adopsi gaya hidup orang Asia terhadap orang Eropa.
Kajian ini juga berlaku untuk seseorang yang berlama-lama melihat computer, HP dan media-media elektronik yang lain.
Sahabat, ada beberapa lanhgkah sederhana untuk mengurangi resiko penggumpalan darah (Emboli) saat menonton TV, berikut diantaranya:
Rubah Posisi
Rubah posisi anda setelah kurang lebih 1 jam saat menonton TV, entah itu dengan berdiri, peregangan atau berjalan-jalan. Perubahan posisi mengurangi resiko emboli karena akan melancarkan peredaran darah. Peredaran darah yang lancer akan mengurangi emboli dalam darah dan resiko penyakit lain yang disebabkan karena penyumbatan aliran darah, seperti penyakit darah tinggi dan stroke.
Perbanyak Minum Air Putih
Dengan konsumsi air putih yang banyak, resiko penggumpalan darah (emboli) juga bisa diatasi. Dengan konsumsi air putih, aliran darah semakin lancer dan tidak pekat. .jadi usahakan siapkan airputih saat anda sedang menonton TV.
Sahabat, tidak ada salahnya kita menonton TV, yang salah adalah kalau terlalu berlebihan dan perubahan saat menontonnya. Kita sadar bahwa TV adalah salah satu media yang banyak memberikan informasi terkini, media hiburan dan lain sebagainya. Akan tetapi, bijaklah saat menontonnya, carilah tontonan yang bisa menjadi tuntunan, jangan berlebihan dan jangan menonton TV sebagai tempat melakukan aktivitas yang lain.
0 Response to "Menonton TV Lebih Dari 5 Jam Perhari Bisa Beresiko Pada Kematian"
Posting Komentar