Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A. A. N., lahir pada tanggal 13 Januari 1953 di Provinsi Rhode Island. Ia memperoleh gelar sarjananya (magna cum laude) dari University of Rhode Island College of Nursing tahun 1975. Setelah lulus, ia memulai karirnya sebagai Registered Nurse pada University of Massachusetts Medical Center di Worcester. Setelah menerima gelar Magister Keperawatan pada tahun 1978.
Swanson bekerja selama setahun sebagai instruktur klinik keperawatan medikal bedah di University of Pennsylvania School of Nursing dan terdaftar pada program Ph.D keperawatan di University of Colorado in Denver, Colorado. Ia mempelajari psikososial keperawatan yang menekankan pada konsep kehilangan, stress, coping, hubungan interpersonal, individu dan kepribadian, lingkungan dan kepedulian (caring).
Asal mula teori caring Swanson muncul ketika ia sedang mewawancarai wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang memiliki anak di unit perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko dan telah melalui system untuk menerima berbagai macam bentuk perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).
Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup caring secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi spesifik dari apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien.
Menurut Swanson ada lima dimensi yang mendasari Konsep caring Yaitu :
1. Maintaining Belief
Yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap peristiwa hidup dan masa-masa transisi dalam hidupnya serta menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan, meyakini kemampuan orang lain, menumbuhkan sikap optimis, membantu menemukan arti atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa, dan selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun. Tujuannya adalah untuk memungkinkan orang lain terbantu dalam batas-batas kehidupannya sehingga mampu menemukan makna dan mempertahankan sikap yang penuh harapan, memelihara dan mempertahankan keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar dari caring dalam praktek keperawatan.
Subdimensi:
- Believing in, Perawat menanggapi apa yang klien rasakan dan percaya bahwa perasaan – perasaan tersebut bisa terjadi dan wajar terjadi pada siapapun yang sedang dalam masa transisi.
- Offering a hope-filled attitude, Menunjukkan perilaku bahwa perawat sepenuhnya peduli/care terhadap masalah yang dialami dengan sikap tubuh, kontak mata dan intonasi bicara perawat.
- Maintaining realistic optimisme, Menjaga dan menunjukan optimisme perawat dan harapan terhadap apa yang menimpa klien secara realistis dan berusaha mempengaruhi agar klien mempunyai optimisme dan harapan yang sama.
- Helping to find meaning, Membantu klien menemukan makna akan masalah yang terjadi sehingga klien perlahan - lahan menerima bahwa setiap orang dapat mengalami apa yang dialami klien.
- Going the distance (menjaga jarak), Semakin jauh menjalin/menyelami hubungan dengan tetap menjaga hubungan sebagai perawat-klien yang tujuan akhir dalam tahap ini adalah kepercayaan klien sepenuhnya terhadap perawat dan responsibility serta caring secara total oleh perawat kepada klien.
2. Knowing
Knowing adalah berjuang untuk memahami peristiwa yang memiliki makna dalam kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari caring keperawatan, knowing adalah memahami pengalaman hidup klien dengan mengesampingkan asumsi perawat mengetahui kebutuhan klien, menggali/menyelami informasi klien secara detail, sensitive terhadap petunjuk verbal dan non verbal, fokus kepada satu tujuan keperawatan, serta melibatkan orang yang memberi asuhan dan orang yang diberi asuhan dan menyamakan persepsi antara perawat dan klien. Knowing adalah penghubung dari keyakinan keperawatan terhadap realita kehidupan.
Subdimensi:
- Avoiding assumptions, Menghindari asumsi-asumsi
- Assessing thoroughly, Melakukan pengkajian menyeluruh meliputi bio psiko sosial spitual dan kultural
- Seeking clues, Perawat menggali informasi - informasi secara mendalam
- Centering on the one cared for, Perawat berfokus pada klien dalam melakukan asuhan keperawatan
- Engaging the self of both, Melibatkan diri sebagai perawat secara utuh dan bekerja sama dengan klien dalam melakukan asuhan keperawatan yang efektif
3. Being With
Being with maksudnya tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga komunikasi, berbagi perasaan tanpa beban dan secara emosional bersama – sama klien dengan maksud menawarkan kepada klien dukungan, kenyamanan, pemantauan dan mengurangi intensitas perasaan yang tidak diinginkan.
Subdimensi:
- Non-burdening, Perawat bekerjasama dengan klien tanpa memaksa kehendak kepada klien dalam melakukan tindakan keperawatan
- Convering availability, Menunjukan kesediaan perawat dalam membantu klien dan memfasilitasi klien untuk mencapai tahap kesejahteraan / well being.
- Enduring with, Bersama-sama berkomitmen dengan klien berusaha dalam meningkatkan kesehatan klien
- Sharing feelings, Berbagi pengalaman bersama klien yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesehatan klien.
Dengan “Being with” perawat dapat menunjukkan dengan cara kontak mata, bahasa tubuh, nada suara, mendengarkan serta memiliki sikap positif dan bersemangat yang dilakukan perawat, akan membentuk sesuatu suasana keterbukaan dan saling mengerti.
4. Doing For
Doing for berarti bersama – sama melakukan sesuatu tindakan yang bisa dilakukan, mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan martabat klien.
Subdimensi:
- Comforting ( memberikan kenyamanan), Dalam melakukan tindakan keperawatan dilakukan dengan memberikan kenyamanan pada klien dan menjaga privasi klien.
- Performing competently ( menunjukkan ketrampilan), Tidak hanya berkomunikasi dan memberikan kenyaman dalam tindakannya, perawat juga menunjukkan kompetensi atau skill sebagai perawat professional
- Preserving dignity (menjaga martabat klien), Menjaga martabat klien sebagai individu atau memanusiakan manusia.
- Anticipating ( mengatisipasi ), Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta persetujuan klien dan keluarga
- Protecting (melindungi), Melindungi hak-hak pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dan tindakan medis
5. Enablings
Enabling adalah memampukan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien untuk melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa dalam hidupnya yang belum pernah dialami dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung dengan focus masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan alternative pemecahan masalah sehingga meningkatkan penyembuhan klien atau klien mampu melakukan tindakan yang tidak biasa dia lakukan dengan cara memberikan dukungan, memvalidasi perasaan dan memberikan umpan balik / feedback.
Subdimensi:
- Validating (memvalidasi), Memvalidasi semua tindakan yang telah dilakukan
- Informing( memberikan informasi), Memberikan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan klien dalam rangka memberdayakan klien dan keluarga klien.
- Supporting (mendukung), Memberikan dukungan kepada klien dalam mencapai kesejahteraan / well being sesuai kapasitas sebagai perawat
- Feedback (memberikan umpan balik), Memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh klien dalam usahanya mencapai kesembuhan / well being Helping patients to focus generate alternatives (membantu pasien untuk focus dan membuat alternative)
Menolong pasien untuk selalu fokus dan terlibat dalam program peningkatan kesehatannya baik tindakan keperawatan maupun tindakan medis. (Potter & Perry, 2009)
0 Response to "Lima Dimensi Teori Caring Keperawatan Swanson"
Posting Komentar