Beberapa Perilaku Perawat Dalam Penerapan Teori Caring Yang Bisa Diaplikasi Dalam Pelayanan Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan

Caring atau kepedulian merupakan jiwanya perawat, caring lah yang membedakan perawat dengan petugas kesehatan lainnya. Caring atau kepedulianlah lah yang menjadi senjata kita dalam menghadapi fisik - fisik yang terbaring lemah yang sedang berjuang melawan ganas nya penyakit. kepedulian kita sebagai perawat yang berisikan senyum dan keramah - tamahan menjadi nilai tambah yang seharusnya menjadi kerinduan pasien terhadap perawat. Namun apakah kita sebagai perawat telah menerapkan perilaku caring kita dalam pekerjaan kita sehari hari..? harusnya kita sudah kenal dan paham betul bagaimana caring perawat dan penerapan nya terhadap pasien.

Dalam praktik keperawatan manusia atau pasien merupakan suatu objek dari pelayanan asuhan keperawatan dan Care merupakan dasar atau landasan dalam memberikan asuhan keperawatan.

Keunggulan perawat adalah Perilaku Caringnya dan ini sudah dikenal sejak diakuinya profesi perawat di dunia bahwa salah satu yang harus dimiliki seorang perawat adalah “Mother Insting” atau jiwa keibuan yang memiliki kepedulian seperti seorang ibu yang merawat anaknya (tidak perlu saya gambarkan lagi tentang jiwa keibuan ini, lihatlah ibu anda saat merawat anda dan harapanya perawat saat merawat klien/pasien jiwanya seperti seorang ibu yang merawat anaknya). 

Caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan dengan profesi lain dan mendominasi serta mempersatukan dan menjiwai tindakan keperawatan.

Jean Watson mengemukakan teori caring pertama kali yang dikenal dengan 10 Faktor Karatif Caring yang merupakan salah satu jenis teori filosofi keperawatan. Kemudian dikembangkan lagi oleh Swanson (1993) dengan teorinya Model Structure of Caring (Swanson Caring Theory) yang terdiri dari :
  1. Maintaining belief (mempertahankan keyakinan pada kejadian atau transisi dan melihatnya dengan penuh hikmahh), 
  2. Knowing (berusaha keras untuk memahami makna atas kejadian pada kehidupan orang lain), 
  3. Being with (menunjukkan perasaan kepada orang lain), 
  4. Doing for (bekerja/melakukan sesuatu untuk orang lain seperti untuk diri snediri), 
  5. Enabling (memfasilitasi orang lain pada kondisi transisi) yang masuk dalam jenis teori keperawatan Middle Range, 
Setelah itu untuk terakhir kali teori caring perawat di modifikasi oleh Carolina yang mana teori caringnya dikenal dengan nama Carolina Care Model. Carolina membuat suatu model caring yang dapat diaplikasikan pada pelayanan keperawatan.

isi dari Carolina care model adalah sebagai berikut :
  • Multilevel rounding, 
  • words and way that work, 
  • relationship/service component,
  • partnerships with support service.
Caring yang menjadi unggulan dan sebuah landasan dalam melakukan asuhan keperawatan, merupakan hal yang harus dan wajib diaplikasikan semua perawat dalam melaksanakan praktik pemberi asuhan keperawatan baik di rumah sakit, klinik, maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Berikut beberapa contoh penerapan aplikasi caring perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien, yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan perawat dan keselamatan pasien, dan yang diharapkan dapat membantu kesembuhan pasien.

  1. Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien
  2. Selalu tersenyum saat kontak dengan klien
  3. Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam menghilangkan rasa sakit)
  4. Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan keadaan/keluhan yang dirasakan)
  5. Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan klien
  6. Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian yang holistik/bio-psiko-sosio-spritual-kultural)
  7. Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien
  8. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan yang kompeten
  9. Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien
  10. Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses keperawatan pada klien
  11. Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien
  12. Perawat menyarankan kepada klien bila ada kesulitan/menemui masalah segera menghubungi perawat
  13. Perawat melakukan tindakan sesuai SPO
  14. Perawat menghormati hak-hak klien.
  15. Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan untuk memandirikan klien dalam mengatasi masalah
  16. Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir positif tentang kondisi sakitnya
  17. Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika itu memungkinkan untuk dilakukan oleh klien.
  18. Perawat mendiskusikan kndisi klien dan memberikan umpan balik pada klien
Demikian beberapa perilaku perawat dalam penerapan teori caring yang bisa diaplikasi dalam pelayanan keperawatan di fasilitas kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dan secara tidak langsung juga berperan penting untuk kesembuhan pasien.


Referensi
  • Metodelogi Penelitian Keperawatan oleh Nursalam (2015) Orasi Ilmiah Prof. Nursalam
  • Pengukuhan Guru Besar Keperawatan FKp UNAIR 2014
  • https://gustinerz.com/penerapan-teori-caring-dalam-pelayanan-keperawatan/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beberapa Perilaku Perawat Dalam Penerapan Teori Caring Yang Bisa Diaplikasi Dalam Pelayanan Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan"

Posting Komentar