Perawat Harus Selalu Waspada Dengan Infeksi Nosokomial



Perawat sebagai salah satu petugas kesehatan yang profesional harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal dan memuaskan kepada seluruh pasien yang dirawat, dalam artian sesuai standart keperawatan dan kode etik perawat yang berlaku.

Kepuasan pasien terletak pada terselesaikannya masalah yang diderita pasien ataupun keluarganya berupa kesembuhan atau tercegahnya masalah yang akan menimbulkan sakit, kecacatan atau bahkan kematian. Kepuasan pasien bersifat relative subyektif, tergantung pada penilaian masing-masing pasien. Pelaksanaan aplikasi keperawatan yang maksimal belum tentu akan memuaskan semua pasien dan keluarganya, akan tetapi yang terpenting adalah kita sebagai perawat sudah melaksanakan asuhan keperawatan dengan profesional, dengan komunikasi yang baik dan aturan hukum yang berlaku, maka respon ketidak puasan bisa kita kesampingkan.

Secara awam, masyarakat melihat bahwa perawat adalah mitra dokter yang akan membantu proses penyembuhan dari sakit yang diderita pasien, baik saat masuk rumah sakit ataupun setelah keluar dari rumah sakit. Ranah perawat adalah memberikan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi dan dokumentasi keperawatan yang mana dalam prosesnya akan ada tindakan mandiri keperawatan dan tindakan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lainnya. Dalam aplikasinya, tentunya ada hal-hal yang tidak kita inginkan seperti terjadinya Infeksi Nosokomial.


Ada fakta menarik yang patut kita perhatikan tentang masalah Infeksi Nosokomial, suatu infeksi bawaan yang diperoleh pasien dari rumah sakit, “bonus infeksi” yang diperoleh pasien akibat kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan baik dokter, perawat, bidan, petugas laboratorium dan lain sebaginya yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak. Fakta menariknya adalah adanya sedikit pergeseran makna dari infeksi nasokmial, kalau dulu definisi dari infeksi Nosokomial adalah suatu infeksi bonus atau yang didapat (acquired infection) di rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya, tapi kalau sekarang bahwa Infeksi Nosokomial adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh tenaga kesehatan kepada pasien atau sebaliknya, tenaga kesehatan yang dimaksud termasuk Dokter, Perawat, Bidan, Sanitasi, Petugas Laboratorium dan lainnya. Kalau dulu obyek yang di jadikan penyebab adalah benda mati dan secara umum yaitu rumah sakit, tapi kalau sekarang adalah lebih spesifik kepada tenaga kesehatan yang aktif dalam merawat pasien yang akan lebih memudahkan pasien untuk melakukan tanggung gugat secara hukum bila terjadi kesalahan.

Ada beberapa hal yang patut kita waspadai tentang tanda-tanda dari Infeksi Nosokomial pada pasien, yaitu, saat proses perawatan tidak ada tanda dan gejala infeksi ataupun gejala dari masa inkubasi dari penyebab infeksi, lalu muncul tanda dan gejala infeksi baru dari penyakit yang diderita pasien setidaknya 3x24 jam sejak pasien mulai di rawat, yang mana tanda dan gejala infeksi ini bukan sisa dari infeksi sebelumnya (residual) sehingga bisa disimpulkan sebagai infeksi yang didapat pasien dari rumah sakit atau dari tenaga kesehatan.

Masalah Infeksi Nosokomial harus kita perhatikan secara detail dan fokus yang seksama, karena tugas kita adalah membantu proses penyembuhan bukan malah menambah infeksi dan kasus baru pada pasien. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan supaya Infeksi Nosokomial tidak terjadi, beberapa hal tersebut sangat ringan dan mungkin sepele, akan tetapi manfaatnya dan fungsinya benar-benar luar biasa dalam membantu proses penyembuhan dan mencegah terjadinya proses Infeksi Nosokomial, berikut diantaranya:

Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan tindakan wajib bagi tenaga kesehatan yang sedang melakukan proses tindakan kepada pasien. Mencuci tangan bisa dilakuakan dengan air yang mengalir ataupun dengan cairan desinfektan yang telah disiapkan, ada 6-8 cara mencuci tangan dengan baik dan benar, dan kami kira semua tenaga kesehatan sudah memahami tata cara cuci tangan yang baik dan benar.

Ada 5 momen yang harus kita perhatikan untuk segera mencuci tangan, yaitu sebelum kontak langsung dengan pasien, sebelum memberikan tindakan aseptic, setelah terkena cairan tubuh pasien (darah, keringat, ludah dan lainnya), setelah kontak dengan pasien dan terakhir setelah kontak dengan lingkungan pasien. Dari 5 momen ini minimal kita harus mencucitangan, lebih sering lebih baik.

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Fungsi dari APD ini adalah melindungi orang yang sehat dari penularan infeksi orang yang sakit, baik penularan secara drouplet (pernafasan), sentuhan langsung ataupun yang lainnya, bisa berupa masker, handscone, baju tindakan dan lainnya.

Pengelompokan Limbah Medis Dan Non-Medis

Pengelompokan limbah juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya infeksi Nosokomial. Pemantauan pengelompokan limbah harus diperketat supaya tidak tercampur antara limbah medis dengan non-medis, limbah tajam dan sisa alat medis, sangat penting diperhatikan demi pengelolaan tindak lanjut limbah.

Menjaga Diri

Menjaga diri adalah kemampuan fokus diri kita untuk semaksimalmungkin mematuhi peraturan yang ada tentang masalah penularan infeksi Nosokomial, melakukan apa yang sudah tertulis dalam SOP dan menulis apa yang sudah dilakukan dalam sebuah dokumentasi kesehatan. Disamping itu, menjaga tubuh agar tetap sehat seperti olahraga yang rutin, konsumsi makanan yang bergizi, pola tidur dan istirahat yang baik serta tidak stress adalh merupakan kiat yang sempurna untuk menjaga ketahanan tubuh agar tidak mudah terinfeksi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perawat Harus Selalu Waspada Dengan Infeksi Nosokomial"

Posting Komentar