Hari Pahlawan, Sebuah Inspirasi 10 November Untuk Perawat



10 November merupakan hari besar untuk bangsa Indonesia dengan ditetapkannya sebagai hari pahlawan. Merujuk pada sejarah, pada hari itu ada peristiwa yang sangat agung di kota surabaya, peristiwa pengusiran penjajah yang dilakukan oleh Arek-Arek Suroboyo di bawah pimpinan Bung Tomo, dengan semangat kemerdekaan dan teriakan takbir, Allahu Akbar!!!, Arek-Arek Suroboyo berhasil mengalahkan kolonialisme penjajah yang ada di Surabaya, perang ini adalah perang pertama dan terberat setelah Proklamasi Kemerdekaan di bacakan oleh Bung Karno.

Hari berganti hari, bulan dan tahun silih berganti hingga akhirnya tibalah pada masa kita saat ini. Kita adalah generasi yang hanya tinggal menikmati kemerdekaan, generasi yang tinggal menikmati enaknya saja, generasi yang seharusnya mengisi kemerdekaan dengan semangat keperawatan dan kesehatan dengan cara memperbaiki dan melayani bangsa ini dengan sebaik mungkin seperti yang telah pahlawan kita berikan untuk Indonesia, dan ketahuilah bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang sangat menghargai jasa para pahlawannya, begitu sebagian ungkapan yang pernah diungkapkan presiden pertama republik ini, Ir. Soekarno.

Para pahlawan melakukan segalanya hanya untuk sebuah kemerdekaan dan kenyamanan anak cucu mereka kelak agar terbebas dari penjajahan dan penindasan bangsa asing, apapun yang mereka lakukan hanya demi kata merdeka.



Makna-makna perjuangan yang terkandung di dalam 10 November adalah sebuah ghiroh dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan guna membantu pasien yang sakit ataupun merubah perilaku mereka yang salah menjadi perilaku sehat. Ini tidak mudah, ini sangat sulit bahkan tidak semua orang akan mampu melakukannya kecuali perawat yang berhati baja layaknya Arek-Arek Suroboyo pada tanggal 10 November 1945 saat itu.

Ada beberapa hal yang harus kita jadikan pedoman dalam menghayati makna perjuangan pada tanggal 10 November, diantaranya:

Rela Berkorban Apa Saja Demi Kemerdekaan

Pejuang melakukan apapun demi mendapatkan hak mereka, yaitu kemerdekaan. Mereka korbankan harta, tenaga, keluraga bahkan jiwa-jiwa mereka gadaikan demi terhapusnya penindasan dan penjajahan. Menjadi perawat militan adalah perawat dengan motivasi yang tinggi, tidak pernah mengeluh dan selalu memberikan asuhan keperawatan secara profesional dengan hati dan penuh kasih sayang kepada siapapun tanpa pilah-pilih. Perawat harus menjadikan kepentingan pasien sebagai kepentingan utama diatas kepentingan pribadi, kepuasan pasien dan keluarga adalah seperti kemerdekaan yang diperoleh dari bangsa asing atau penjajah.

Menjadikan Persatuan Sebagai Langkah Dasar Dalam Mendapatkan Kemerdekaan

Persatuan adalah harga mutlak untuk para pejuang sebelum bertempur, mereka saling mendukung dan melindungi untuk sebuah tujuan yang suci, berdirinya Indonesia dalam keadaan bebas dan merdeka. Perawat sebagai tenaga yang profesional juga harus saling mendukung dan membantu demi kemajuan dari organisasi keperawatan, yang mana dengan kemajuan organisasi yang baik maka aspirasi dan segala permasalahan perawat bisa di tampung dengan solusi yang memuaskan. Perawat tidak boleh saling menyalahkan dan menyudutkan, perawat harus kokoh dalam suatu ikatan yang kita sebut sebagai Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Semangat Pantang Menyerah

Tidak ada kata menyerah dalam kamus para pejuang, bahkan pada tanggal 10 November itu para pemuda surabaya melakukan perlawanan dengan bambu runcing dan senjata seadanya. Perawat harus memiliki mental baja dalam meningkatkan kualitas pelayanan atau dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan. Semangat pantang menyerah bukan berarti ngotot, akan tetapi selalu bersemangat dengat cita-cita yang baik serta tujuan mulia dari keperawatan. Perawat harus memiliki inovasi demi memajukan dunia keperawatan menjadi lebih baik. Perawat harus mau belajar lagi, membaca ilmu baru demi peningkatan kualitas perawat.

Memiliki Cita-cita Yang Jelas

Para pahlawan berjuang memberikan segala tenaga, pikiran dan harta untuk merebut kemerdekaan dari bangsa asing. Demikian juga untuk para perawat, mereka harus memiliki cita-cita dan bakti luhur untuk menolong pasien yang sakit, merubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat serta mampu memandirikan masyarakat Indonesia untuk bertindak dan bersikap sesuai standart kesehatan yang telah di tetapkan.

Perawat sebagai pahlawan bangsa di dalam menolong dan melayani orang yang sakit yang memiliki keterbatasan dan gangguan pada fisik dan jiwanya harus mampu mengambil dan memperhatikan momentum ini. Perawat harus lebih semangat dan termotivasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan demi sebuah tujuan menyehatkan bangsa Indonesia, MERDEKA !!! JAYALAH PERAWAT INDONESIA !!!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hari Pahlawan, Sebuah Inspirasi 10 November Untuk Perawat"

Posting Komentar