Kita sering mendengar kata cinta dan pernikahan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk mereka yang menginjak usia remaja dan dewasa yang seakan-akan cinta begitu indah dan memberikan energi yang luar biasa dalam kehidupannya. Tapi tahukah anda apa sebenarnya cinta dan pernikahan itu? Dan mengapa cinta dan pernikahan begitu penting untuk kesehatan manusia?
Bagi mereka yang sudah mampu secara lahir dan batin maka ada anjuran untuk menikah dan menyegerakannya, mengapa demikian?
Sebuah penelitian terbaru di Universitas London Jurusan Demografi mengatakan bahwa jumlah orang meninggal di Eropa dengan rata-rata usia 40 tahun ke bawah adalah mereka yang belum menikah, sedangkan 40 tahun keatas adalah rata-rata bagi mereka yang sudah melakukan pernikahan, entah bagimana ini terjadi tapi seperti itulah kenyataannya.
Prof. Michael Murphy selaku ketua penelitian mengatakan, harapan usia hidup orang yang belum menikah lebih rendah karena secara psikis akan mengalami stres, secara sosial akan dikucilkan dan secara fisik tidak ada yang mengurus dan menjaga kesehatannya, terlebih lagi masalah seksual yang tidak mempunyai penyaluran yang sah, jadi wajar kalau harapan hidup mereka lebih cepat dari orang yang sudah menikah.
Penelitian ini tentunya terlepas dari masalah takdir dalam masalah jodoh dan kematian, karena kita adalah orang yang beragama dan memahami bahwa jodoh dan kematian adalah kuasa Tuhan, tidak ada manusia pun yang bisa mengetahuinya. Akan tetapi secara fakta pada penelitian ini di jelaskan bahwa memang orang yang belum menikah mempunyai harapan hidup lebih kecil daripada orang yang sudah menikah. Mari kita kaji bersama faktor-faktor yang bisa menguatkan hasil penelitian tersebut.
Secara Fisik, Orang Yang Belum Menikah Kurang Terawat
Kita perhatikan orang yang belum menikah, mereka akan bebas sebebas-bebasnya melakukan apapun hingga tidak terkontrol dalam hal kesehatannya. Makan jadi tak teratur, tidurpun tidak teratur. Mereka akan melakukan apapun sesukanya tanpa ada kontrol yang kuat dari orang lain, dan lama kelamaan, pada puncaknya mereka akan jatuh sakit dan hal ini akan memperparah kondisinya.
Teori biologi mengatakan bahwa proses kematian terjadi apabila ada gangguan pada proses sel sampai sistem organ, selama pada sel dan sistem organ tidak mengalami gangguan, maka tubuh akan baik-baik saja dan tidak akan mati. Sakit merupakan gangguan dan gejala dari ketidakstabilan sel dan sistem organ.
Ditambah lagi dengan sebuah penelitian tentang keteraturan bercinta dalam rumah tangga akan menyebabkan regenerasi sel akan semakin membaik dan memberikan dampak yang luar biasa terhadap kesehatan seseorang.
Secara Psikis, Rentan Mengalami Stres
Bagaimana tidak, seseorang yang sudah waktunya menikah tapi masih menunda-nunda dengan alasan yang tidak masuk akal, akan mengalami stres tingkat tinggi. Mereka akan mendapat olokan dari teman-temannya, mereka akan merasa cemas karena belum juga mendapatkan pasangan dan lain sebagainya. Gangguan semacam ini akan membuat mereka semakin stres, dan perlu diketahui bahwa stres bisa merangsang produksi hormon adrenalin yang tidak stabil yang bisa merusak semua organ dalam tubuh, termasuk jantung dan ginjal.
Secara Sosial, Mereka Akan Dikucilkan
Entah apa yang terjadi dengan hukum sosial di masyarakat, seseorang yang belum menikah padahal sudah waktunya menikah akan dikucilkan dan digojlok habis-habisan, tercap sebagai orang yang tidak laku, dipandang sebagai orang yang rendah dan sebagainya. Ini akan menimbulkan stres dan membuat kondisi psikis mereka tambah tidak stabil. Efeknya mereka akan mengisolasi diri dari keramaian dan menghindar dari kehidupan sosial.
Sahabat, jodoh, hidup dan mati, serta rezeki sudah ada yang mengatur, kita sebagai orang yang beragama wajib percaya itu. Tapi penelitian semacam ini juga tidak bisa kita acuhkan karena ada alasan ilmiyah dalam memaparkan hasil penelitian demi mendekati fakta di lapangan. Maka dari itu, untuk mereka yang sudah waktunya dan siap lahir batin, segerakanlah untuk menikah.
0 Response to "Menikah Itu Menyehatkan"
Posting Komentar