Frekuensi bercinta dengan pasangan yang sah sangatlah penting dalam menetukan kesuburan seorang laki-laki dan perempuan. Bahkan menurut salah seorang dokter pakar seksologi, bercinta dua kali dalam sehari itu lebih bagus untuk keharmonisan keluarga dan bisa membuat kualitas sperma lebih baik. Sayangnya, banyak orang yang mengesampingkan aktivitas bercinta ini dengan berbagai alasan. Salah satunya dengan aktivitas yang sibuk dan tuntutan pekerjaan yang membuat sejumlah pasangan sampai melupakannya bahkan sampai menunda kehamilan.
Menunda kehamilan memang merupakan pilihan dan konsekuensi dari privasi setiap pasangan. Tapi, kita harus tahu bahwa proses penundaan kehamilan banyak resikonya. Hal ini sangat disayangkan oleh ahli kandungan dr. Heru Setiawan, Sp.OG, menurutnya pasangan yang menunda kehamilan seringkali menyesal karena akhirnya jadi sulit memiliki momongan.
Kebanyakan pasangan muda saat ini menunda kehamilan, mereka bilang dengan menunda kehamilan minimal dua tahun atau bahkan lebih, masih belum siap untuk repot dan lain-lain. Setelah dua tahun, tahun berikutnya lagi dengan alasan karena ada promosi kerja dan urusan kantor yang tidak bisa ditinggalkan dan sebagaintya. Setelah benar-benar ingin mempunyai anak dan ada kesempatan untuk memiliki anak malah tidak diberikan kesempatan memiliki anak, disitu akan terjadi penyesalan yang amat dalam.
Dalam hubungan seksual, pasangan perlu memperhatikan frekuensi dan teknis bercinta agar sperma yang masuk ke dalam proses pembuahan bisa berkembang menjadi janin dan anak yang normal. Dari frekuensi dan variasi teknik bercinta ini akan menimbulkan hasrat yang lebih kuat dan tidak membosankan. Hasil akhir yang akan dicapai adalah hadirnya sang buah hati ditengah keluarga kita sebagai pelengkap hidup dan mutiara kebahagiaan keluarga.
Menunda kehamilan boleh-boleh saja asal dengan alasan yang benar-benar kuat, seperti ibu yang menderita penyakit kronis yang bisa membahayakan untuk ibu dan si bayi, misalnya ibu yang menderita HIV-AIDS, ibu yang menderita Kanker, Penyakit Jantung dan penyakit kronis lainnya. Selama tidak ada alasan yang kuat, mendingan jangan coba-coba menunda kehamilan, akan bisa berakibat fatal kalau sudah benar-benar menginkan momongan.
Menunda kehamilan pada masa produktif akan mengalami kesulitan hamil pada usia yang lebih tua, yang mana pada masa itu benar-benar menginginkan seorang anak. Faktor usia benar-benar sangat berpengaruh terhadap masa kesuburan seorang wanita, dan ini sering kita lupakan. Secara ilmiyah, perempuan akan tetap ada kemungkinan bisa hamil sebelum masa berhentinya menstruasi (menopause), tapi resiko dari semakin tuanya seorang perempuan dalam proses kehamilan dan persalinan juga akan semakin tinggi, fungsi organ-organ tubuh khususnya organ-organ kandungan akan semakin menurun, dan tentunya akan berbahaya pada keselamatan si calon ibu dan si calon bayi nantinya. Disamping itu, pengaruh obat-obatan kontrasepsi juga bisa berpengaruh terhadap tingkat kesuburan seorang perempuan.
Menunda kehamilan mungkin bisa saja berpengaruh positif untuk karir dan peningkatan pekerjaan kita. Tapi, dampak negatifnya malah justru lebih banyak. Disamping masalah medis, ada juga masalah status sosial, yaitu terpaut jauhnya jarak usia anak dengan kita sebagai orang tua, efeknya bisa berakibat fatal terhadap kurangnya perhatian dan proses mendidik dari orang tua terhadap anak-anak. Apa kita mau besok dibilang kakek-nenek oleh teman-teman anak kita? tentunya tidak mau bukan?
Untuk itu, bagi pasangan suami istri, apalagi yang masih dalam usia subur, harap dipikir ulang jika ingin menunda kehamilan, apalagi sampai selama 2 tahun lebih, efek negatifnya terlalu besar. Telah banyak pakar yang mengatakan bahwa pasangan subur yang tidak ada halangan apapun dan menunda kehamilan adalah termasuk orang yang egois yang tidak memikirkan kesehatannya sendiri. Tentunya opini para pakar ini tetap kembali kepada diri kita masing-masing. Kita bisa mengikutinya ataupun tidak, semuanya ada konsekuensi dan manfaatnya.
0 Response to "Ingat!!? Menunda Kehamilan Bisa Jadi Pemicu Susah Punya Anak"
Posting Komentar